MAKALAH KEPEMIMPINAN

MAKALAH
KEPEMIMPINAN
DOSEN PENGAMPU ( ANDIKA APRIAWAN.,M.Pd )
         
            

DI SUSUN OLEH :
NURUL MAULINA
AHMMAD ZAINI
MUHAMMAD SOLIHIN



PRODI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN 
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA NTB
2020



KATA PENGANTAR 
بِشْـــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas ridhonya, pembuatan tugas makalah Kepemimpinan Pendidikan dapat kami selesaikan dengan baik.
Kami sadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca dan pendidik guna penyempurnaan makalah yang akan datang.
Besar harapan kami, Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi Mahasiswa/Mahasiswi dan pembaca khususnya.


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR       
DAFTAR ISI       
BAB I PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang       
  2. Rumusan Masalah       
  3. Tujuan       
BAB II PEMBAHASAN
A. Kajian Kepemimpinan Pendidikan yang Efektif       
B. Konsep Kepala Sekolah yang Efektif   
C. Sekolah yang Efektif        
BAB III PENUTUP   
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA       

 
 BAB  I
PENDAHULUAN
A   Latar Belakang
Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.
Serta peran dari sosok seorang pemimpin sangatlah berperan penting dalam berlangsungnya roda kehidupan sebuah organisasi. Tidak hanya dalam sebuah organisasi dalam perkembangan sebuah sekolahpun peran dari seorang pemimpin atau yang kita kenal dengan  nama kepala sekolah berperan penting dalam pembentukan sekolah efektif.
Pada kesempatan ini kami akan membahas tentang konsep dari pembentukan sekolah yang efektif dan juga konsep dari seorang kepala sekolah dalam membentuk sekolah yang efektif.sehingga tersusunlah makalah ini yang  berjudul “ Konsep Kepemimpinan Pendidikan yang Efektif.
B . Rumusan Masalah
  1. Bagaimana kajian kepemimpinan  pendidikan yang efektif ?
  2. Bagaimana konsep sekolah yang efektif ?
  3. Sekolah yang Efektif .
D.D. Tujuan
  1. Untuk mengetahui bagaimana kepemimpinan pendidikan yang efektif
  2. Untuk mengetahui konsep kepala sekolah yang efektif
  3. Untuk mengetahui bagaimana Sekolah yang efektif

BAB II
PEMBAHASAN
A.  Kajian Kepemimpinan Pendidikan yang EFEKTIF
  1. Pengertian kepemimpinanPemimpin
Kepemimpinan pendidikan berasal dari kata “leader” dan kepemimpinan berasal dari kata “leadership” pemimpin adalah orang yang paling beriorentasi hasil, dimana hasil tersebut akan diperoleh jika pemimpin mengetahui apa yang diinginkan.
Kepemimpinan pendidikan dapat diartikan sebagai usaha kepala sekolah dalam memimpin, mempengaruhi dan memberikan bimbingan kepada para personil pendidikan sebagai bawahan agar tujuan pendidikan dan pengajar dapat tercapai melalui serangkai kegiatan yang telah direncanakan ( M.I.Anwar, 2003:70). 
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah suatu kegiatan dimana terkandung usaha untuk menyusun dan mencapai tujuan dengan mempengaruhi. Pembimbing serta mengarahkan orang lain dalam meningkatkan kualitas organisasi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan . selain itu juga kepemimpinan sebagai leader adalah kepemimpinan yang mampu mengarahkan dan mendengarkan apa yang menjadi kebutuhan bawahannya atau semua yang memiliki kepentingan terhadap lembaga/organiasi dalam mencapai tujuan yangtertentu dengan memberikan motovasi serta menjalin komunikasi harmonis.
  1. Tujuan Kepemimpinan
Kepemimpinan terdiri dari seperangkat fungsi atau tindakan yang dilakukan oleh individu-individu atau pemimpin-pemimpin untuk menjamin terlaksananya tugas, iklim kerjasama kelompok, kepuasan anggota yang berhubungan dengan tujuan organisasi. 
  1. Fungsi Kepemimpinan Pendidikan
Sejalan dengan kompleksitas institusi pendidikan, kepemimpinan pendidikan yang memiliki fungsi sebagai berikut : manajer, sebagai pemimpin dan sebagai pendidik akan tetapi Departemen pendidikan Nasional (Depdikmas) membagi menjadi tujuh yaitu, (1) sebagai pendidik (educator);(2) manajer: (3);administrator; (4)supervisor (penyelia);(5) leader (pemimpin); (6) inovator, dan (7) motivator. Tujuh kepemimpinan itu sering disebut dengan istilah EMASLIM dapat diringkas menjadi tiga unsur pokok sebagai berikut :
          1. Kepemimpinan pendidikan sebagai manajer mencakup di dalamnya fungsi sebagai administrator dan supervisor (penyelia).
          2. Kepemimpinan pendidikan sebagai pemimpin (leader) mencakup di dalamnya fungsi sebagai inovator dan monivator.
          3. Kepemimpinan pendidikan sebagai pendidik (educator) adapun fungsikepemimpinan pendidikan sebagai manajer, pemimpin dan pendidikan.
Fungsi kepemimpinan pendidikan sebagai educator (pendidik) mencakup tujuh aspek yaitu, prestasi tenaga pendidik, kemampuan membimbing tenaga pendidik, kemampuan membimbing karyawan, siswa, mengembangkan staf, kemampuan belajar dan mengikuti perkembangan iptek,dan kemampuan memberi contoh mengajar.
Lebih lanjut, M.I. Anwar (2003:70) mengatakan bahwa untuk memungkinkan tercapainya tujuan kepemimpinan pendidikan di sekolah, pada pokoknya kepemimpinan pendidikan memiliki tiga fungsi berikut:
a.    Membantu kelompok merumuskan tujuan pendidikan yang akan dicapai yang akan menjadi pedoman untuk menentukan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan;
b.    Fungsi dalam menggerakkan guru-guru, karyawan, siswa dan anggota masyarakat untuk menyukseskan program pendidikan di sekolah; dan
c.    Menciptakan sekolah sebagai suatu lingkungan kerja yang harmonis, sehat, dinamis, dan nyaman, sehingga segenap anggota dapat bekerja dengan penuh produktivitas akan memperoleh kepuasan kerja tinggi.
4.   Syarat- syarat kepemimpinan pendidikan
Pemimpin pendidikan untuk memangku jabatan yang dapat melaksanakan tugas-tugasnya dan memainkan perananya sebagai pemimpin yang baik dan sukses , maka dituntut beberapa persyaratan jasmani, rohani dan moralitas yang baik, bahkan persyaratan social ekonomi yang layak. Akan tetapi pada bagian ini yang akan di kemukakan hanyalah persyaratan-persyaratn kepribadian dari seorang pemimpin yang baik persyaratn-persyaratan tersebut adalah :
1.   Rendah hati dan sederhana
2.  Bersifat suka menolong
3.  Sabar dan memiliki kestabilan emosi
4.  Percaya kepada diri sendiri
5.  Jujur, adil, dan dapat dipercaya
6.  Keahlian dalam jabatan.
Seorang pemimpin juga harus mempunyai keterampilan. Di bawah ini akan diuraiakan beberapa keterampilan yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin pendidikan. Keterampilan –keterampilan tersebut adalah :
a.   Keterampilan dalam memimpin
b.   Kerampilan dalam hubungan insani
c.  Keterampilan dalam proses kelompok.
d. Keterampilan dalam administrasi personel.
e.   Keterampilan dalam menilai

5. Kepemimpinan Pendidikan Sebagai Pendidiknpendidikan di samping secara husus specially ) dilaksanakan diinstitusi pendidikan,tetapi dapat diselenggarakan di luar institusi pendidikan, yaitu melalui keluarga dan masyarakat. Bahkan di antara para pakar berpendapat bahwa pendidikan secara klasik merupakan usaha sistematik untuk mengalihkan pengetahuan seseorang kepada orang lain.
Kepemimpinan pendidikan disamping menepati fungsi yang lain, dituntut untuk dapat melaksanakan fungsinya sebafai seorang pendidik.Kepemimpinan pendidikan sebagai dengan-orangp dapat mentransfer nilai sebagai berikut :
  • Mental adalah hal-hal yang berkaitan dengan sikap batin danwatak manusia. Moral adalah hal-hal angberkaitand sikap dan kewajibanatau moral yang diartikan sebagai khlak, budipekerti, dan susilaan.
  • Fisik adalah hal-hal yang berkaitan dengan kondisi jasmani atau badan, kesehatan dan penampilan manusiasecara lahiriah.
  • Aristik adalah hal yang berkaitan dengan kepekaan manusia terhadap seni dan keindahan moral bagi pendidik merupakan bagian terpenting karena moral bagi pemimpin pendidikan merupakan sumber inspirasi personal institusi pendidikan.
Sementara itu, yang menjadikan sentral fungsi kepemimpinan pendidikan sebagai pendidik mencakup dua hal, yaitu sasaran atau kepada siapa perilaku sebagai pendidik diarahkan dan bagaimana peran sebagai pendidik itu dilaksanakan. Sasaran utama dapat berupa tenaga pendidik, staf administrasi , dan kelompok para siswa.

B. Konsep Kepala Sekolah yang efektif 
Kepala sekolah merupakan penggerak, penentu  kebijakan  sekolah, yang akan menentukan bagaimana tujuan sekolah dan pendidikan pada umumya direalisasikan. Sehubungan dengan MBS kepala sekolah dituntut untuk senantiasa meningkatkan efektifitas kinerjanya.
Kinerja kepemimpinan kepala sekolah dalam kaitanya dengan MBS adalah segala upaya yang dilakukan dengan hasil yang dapat dicapai mewujudkan tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Kepala sekolah yang efektif dalam MBS dapat dilihat berdasarkan kriteria berikut:
  1. Mampu memberdayakan guru untuk proses pembelajaran dengan baik, lancar dan produktif.
  2. Dapat mengerjakan tugas tepat waktu.
  3. Mampu menjalin hubungan masyarakat untuk mewujudkan tujuan sekolah.
  4. Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan.
  5. Bekerja dengan tim manajemen.
  6. Berhasil mewujudkan tujuan sekolah sesuai yang telah di tetapkan Oleh karena itu, dalam persepsi guru, seorang Kepala Sekolah harus memiliki karakteristik sebagai kepala keluarga di sekolah.


Sifat-sifat atau karakteristik seorang Kepala Sekolah sebagai kepala keluara di sekolah, yaitu :
a.  Memiliki integritas
b.  Adil
c.  Kemampuan
d.  Reliabilitas
e.  Memiliki intuisi

Adapun berikut factor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan adalah:
a. Kepribadian, pengalaman masa lalu dan harapan pimpinan, hal ini mencakup nilai-nilai, latar belakang, dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan gaya.
b.  Pengharapan dan perilaku atasan,
c. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap gaya kepemimpinan manager,
d. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya kepemimpinan,
e. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan,
f.   Harapan dan perilaku rekan

C. Sekolah yang Efektif
Menurut Taylor (1990) mendefinisikan sekolah efektif sebagai sekolah yang mengorgansiasikan dan memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya untuk menjamin semua siswa (tanpa memandang ras, jenis kelamin maupun status sosial ekonomi) bisa mempelajari materi kurikulum yang esensial di sekolah. Sekolah efektif yang di pimpin oleh kepala sekolah yang tegas, terbuka, dan di ikuti oleh para guru, pegawai , tata usaha, dan semua siswanya.
 Sekolah yang efektif adalah sekolah yang memiliki mutu yang baik. Artinya, bahwa mutu siswa yang dihasilkan oleh sekolah itu mempunyai kemampuan dan keterampilan sesuai dengan tuntutan dan keinginan masyarakat dan menjawab tantangan moral, mental dan perkembangan ilmu serta teknologi. Siswa yang bermutu adalah siswa yang memiliki kemampuan dan potensi mengembangkan dirinyak menjadi warga yang berguna bagi nusa, bangsa dan negara.
Sebagai contoh, kita mengenal gajah karena gadingnya, harimau di kenal karena belangnya, rusa di kenal karena tanduknya, manusia di kenal karena amalnya. Sekolah , baik yang ada di daerah pedesaan maupun yang ada di daerah perkotaan, yang di kenal dengan sekolah efektif, karena ciri-ciri utamanya (Edmond : 1979, dalam shahril Charil Marzuki, 1997: 97), 
Beliau menyebutkan ada lima ciri-ciri sekolah efektif sebgai berikut :
1. Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif ( strong principal leadership).
2.  Iklim sekolah yang aman dan kondusif ( safe and conducive school climate).
3. Penekanan pada penguasaan kecakapan dasar (emphasi on the acquisition of basic skills).
4. Harapan guru yang tinggi terhadap hasil belajar siswa ( teacher high expectation).
5. Evaluasi belajar secara teratur ( frequency of evaluation). Karakteristik sekolah yang efektif , Menurut Umaedi , 2004 : 121-122 antara lain:
1. Lingkungan sekolah yang tertib dan aman.
2.  Misi sekolah yang jelas.
3.  Kepemimpinan instruksional.
4.  Harapan yang tinggi.
5.  Kesempatan untuk belajar dan penggunaan waktu belajar.
6.  Memantau perkembangan belajar siswa secara teratur.
7.  Hubungan positif antara rumah dan sekolah.
  • Fungsi Sekolah Efektif
Cheng ( 1994 ) berpendapat bahwa sekolah efektif menunjukkan pada kemampuan sekolah dalam menjalankan fungsinya secara maksimal, baik fungsi ekonomis, fungsi sosial kemanusiaan, fungsi politis. 
a. Fungsi ekonomis adalah sekolah memberikan bekal kepada siswa agar dapat melakukan aktivitas ekonomi sehingga dapat hidup sejahtera.
b. Sosial kemanusiaan, adalah sekolah sebagai media bagi siswa untk beradaptasi dengan kehidupan masyarakat.
c. politie sekolah sebagai wahana untuk memperoleh pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara.
Kesimpulan dari sekolah efektif yang dapat ditarik dari penjelasan-penjelasan di atas yakni sebuah sekolah yang mampu mengoptimalkan semua masukan dan proses bagi ketercapaian output pendidikan yaitu prestasi sekolah terutama prestasi siswa yang ditandai dengan dimilikinya semua kemampuan berupa kompetensi yang dipersyaratkan di dalam belajar.


BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Sekolah disebut efektif jika sekolah tersebut dapat mencapai apa yang telah direncanakan. Pengertian umum sekolah efektif juga berkaitan dengan perumusan apa yang harus dikerjakan dengan apa yang telah dicapai. Sehingga suatu sekolah akan disebut efektif jika terdapat hubungan yang kuat antara apa yang telah dirumuskan untuk dikerjakan dengan hasil-hasil yang dicapai oleh sekolah, sebaliknya sekolah dikatakan tidak efektif bila hubungan tersebut rendah.
Kegiatan Kepala Sekolah tidak hanya berkaitan dengan pimpinan pengajaran saja, melainkan meliputi seluruh kegiatan sekolah, seperti pengaturan, pengelolaan sekolah, dan supervisi terhadap staf guru dan staf administrasi. Kepala Sekolah pada dasarnya melakukan kegiatan yang beraneka macam dari kegiatan yang bersifat akademik, administratif, kegiatan kemanusiaan dan kegiatan sosial.
Sekolah yang efektif  biasanya dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang memiliki karakter tegas, terbuka, dan diikuti oleh para guru dan para staff sekolah dan semua siswa. Sekolah efektif biasanya menjadi sekolah unggulan atau sekolah favorit yang banyak dituju oleh para calon siswa di awal tahun pelajaran.
Untuk mencapai sekolah yang efektif diperlukannya factor-faktor pendukung yang mendukung terbentuknya sekolah efektif. Karena bagaimanapun juga factor-faktor pendukung tersebut berperan dalam proses pembentukan sekolah yang efektif. Adapun berikut factor-faktor pendukungnya: Konsensus terhadap nilai-nilai dan tujuan, Rencana strategi dan koordinasi, Staf kunci yang berkelanjutan, dan Dukungan Dinas Pendidikan dan Pemda..
B. Saran
Semoga dalam pengetahuan kali ini bisa lebih berkembang lagi dalam menjalankan Sekolah yang efektik agar para pemumpin dan para guru bisa lebih mengembangkan ilmu dan kreatif siswa.


DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, (Banten:Yayasan Pendidikan dan Sosial Indonesia Maju (YPSIM), 2019).

https://mklhpenddkn.blogspot.com/2013/05/konsep-kepemimpinan-pendidikan-yang.html?=l

Magister agama (M.Ag.), Jan-April 2006,Kepemimpinan Pendidikan,Vol.11

http://gundaripunya.blogspot.com/2014/11/makalahkepemimpinan-pemimpin-pendidikan.html?m=l

https”//rukman.blogspot.com/p/blog-page.html?m=l


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK “KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MORALITAS DAN KEAGAMAAN REMAJA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN”

MAKALAH DASAR-DASAR LOGIKA PENGERTIAN, OBJEK KAJIAN,, MACAM-MACAM SEJARAH, HUKUM DAN MANFAAT LOGIKA

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR SOSIOLOGI YANG MENARIK MINAT BELAJAR SISWA